Air banjir berasal dari luapan berbagai saluran seperti selokan, sungai, bahkan septi tank. Bisa dibayangkan betapa bahayanya potensi kuman dan zat berbahaya yang dibawanya.
Bulan – bulan di awal tahun baru, bagi sebagian orang merupakan saatnya mewaspadai bahaya banjir. Musim penghujan, ditambah masih kurang maksimalnya fungsi saluran air, membuka kedatangan banjir seolah dapat diprediksi.
Bagi kawasan pemukiman, terutama yang berdekatan dengan sungai, banjir malah seakan sudah menjadi langganan. Para warganya pun terkadang tampak santai menghadapi bencana ini. Padahal banjir bukan saja menuai kerugian akibat terendamnya berbagai properti. Banyak bahaya yang tidak kasat mata dibawa serta oleh air banjir.
Dampak banjir bagi masyarakat mulai dari resiko terbawa arus air dan tenggelam, tersengat aliran listrik, sampai berbagai penyakit yang berbahaya yang dapat ditimbukan. Perlu diingat bahwa air banjir berasal dari berbagai saluran yang meluap. Untuk memperkecil resiko terancam nyawa saat banjir, berbagai tindakan pencegahan sebaiknya dilakukan sebelum, selama dan sesudah banjir.
Penyakit Saat Banjir
Cara kuman masuk ke tubuh kita:
- Terhirup.
- Termakan lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi ( E. coli, Toxoplasma, Leptospirosis)
- Lewat kulit yang luka, melalui aliran darah.
Jenis penyakit yang dipicu banjir:
- Immersion foot (french foot), peradangan kulit yang diakibatkan karena terlalu lama dalam kondisi basah.
- Luka terinfeksi Staphylococcus dan bakteri lainnya.
- Dernatitis di kulit yang terpapar matahari.
Apa Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
Sebelum
- Siapkan emergency kit berupa minuman, makanan kering, radio bertenaga baterai dan senter.
- Buat rencana komunikasi untuk memastikan sekeluarga tetap terhubung, bahkan saat anggota keluarga tidak sedang bersama.
- Jika anda tinggal di daerah banjir, pertimbangkan membeli asuransi rumah yang mencangkup banjir.
Selama
- Dengarkan radio untuk memantau informasi terbaru.
- Matikan arus listrik dari sumbernya . Jangan sentuh alat listrik saat tubuh anda sedang basah atau berdiri dalam air.
- Waspadai bahaya banjir bandang. Jika kawasan anda memiliki resiko ini, segera mengungsi ke tempat tinggi. Jangan menunggu.
- Jangan berjalan di air yang berarus. Air berarus yang lebih tinggi dari mata kaki dapat membuat orang tersapu dan jatuh.
Sesudah
- Pantau radio untuk arahan selanjutnya.
- Hindari air yang berarus dan menjauh dari area yangmengalami kerusakan kecuali sedang membantu korban.
- Hindari kontak dengan air banjir sebisa mungkin. Air banjir mengandung sampah, kuman, dan zat kimia berbaya.
Fakta Banjir
- Banjir berarus setinggi 15 cm cukup membuat jatuh orang dewasa. Air banjir setinggi 30 cm cukup untuk memindahkan mobil.
- 54% pengemudi tetap memilih mengemudi melewati arus banjir.
- Orang berusia 55 – 64 tahun mau mengambil resko menyetir menyebrangi banjir.
- 32% kematian yang berkaitan banjir akibat tenggelam dalam mobil.
- Pria lebih mau mengambil resiko menyetir di banjir dibandingkan wanita.
Potensi Bahaya Banjir
Di Udara
- Virus yang ditularkan lewat udara.
- Berbagai minyak yang menguap.
- Karbon dioksida dari mesin bertenaga bensin.
- Spora lumut.
- Penyakit yang ditularkan nyamuk.
- Asap kebakaran
Di Air
- Bensin dan solar dari tanki kendaraan.
- Minyak mentah.
Di Bawah Air
- Benda tajam yang tidak terlihat.
- Lubang yang dapat menyebabkan jatuh atau tenggelam.
- Kebel listrik.
- Pestisida, herbisida.
- Timbal, krom, dan logam berat lainnya.
Tips Tambahan
- Segera putuskan arus listrik saat banjir.
- Hindari bersentuhan dengan banjir jika tidak penting.
- Jangan menyebrangi air mengalir yang airnya melebihi ketinggian mata kaki.
- Jangan berang atau naik perahu di sungai yang airnya meluap.
- Hanya makan makanan yang dimasak atau matang.
Leave a Reply Cancel reply